SITUS RELIGI SEBAGAI DAYA TARIK WISATA SPRITUAL TAMAN NASIONAL ALAS PURWO BANYUWANGI

Eko Setiawan

Abstract


Berbagai situs religi yang ada di Taman Nasional Alas Purwo berpotensi berkembang menjadi obyek wisata, antara lain: goa, Situs Kawitan dan Pura Giri Salaka. Pengembangan konsep wisata terpadu dengan cara memadukan berbagai potensi wisata alam, sejarah, budaya, religi. Bertujuan memberikan warna tersendiri bagi para pengunjung agar tidak mengalami kebosanan. Strategi yang digunakan melalui penataan lingkungan, meningkatkan sarana dan prasarana. Jenis penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus, bertujuan memperoleh data dengan cara mendatangi informan secara langsung. Lokasi penelitian terletak di Taman Nasional Alas Purwo. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dokumentasi. Analisa data menggunakan model interaktif, meliputi: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa pengembangan pariwisata terpadu dengan cara memadukan berbagai potensi kawasan Taman Nasional Alas Purwo menjadi daya tarik, baik potensi wisata alam, budaya, sejarah, maupun religi. Konsep terpadu digunakan untuk memberikan warna tersendiri bagi wisatawan agar tidak mengalami kejenuhan


References


Ahmad. (2020). Manajemen Strategis. Makassar: CV. Nas Media Pustaka.

Arida, I Nyoman Sukma. (2017). Pengembangan Pariwisata Lokal dan Tantangan Ekowisata, Denpasar: Cakra Press.

Creswell, Jhon W. (2014). Research Design Pendekatan Kualitatif Kuantitatif dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Cornelissen, Scarlett. (2005). The Global Tourism System: Governance, Development and Lessons from South Africa (New Directions in Tourism Analysis). Africa: Ashgate Publishing.

Kete, Surya Cipta Ramadhan. (2016). Pengelolaan Ekowisata Berbasis Goa: Wisata Alam Goa Pindul. Yogyakarta: Deepublish.

Mistriani, Nina. (2021). Pengantar Pariwisata dan Perhotelan. Medan: Yayasan Kita Menulis.

Nazir, Moh. (2014). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.

Pendit. (2002). Strategi Pengembangan Pariwisata. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

PHKA. (2008). Pedoman Monitoring dan Evaluasi Pemberdayaan Masyarakat di Sekitar Kawasan Konservasi. Jakarta: Departemen Kehutanan.

Rachmat. (2017). Aku Cinta Jakarta: Pendidikan Lingkungan dan Budaya. Jakarta: Ganeca Exact.

Revida, Erika. (2021). Inovasi Desa Wisata: Potensi, Strategi, dan Dampak Kunjungan Wisata. Medan: Yayasan Kita Menulis.

Riduan. (2013). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru Kariyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta.

Sarwono, Jonathan. (2016). Metode Penelitian Kualitatif & Kuntitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Soekadijo. (2000). Anatomi Pariwisata: Memahami Pariwisata Sebagai “Systemic Linkage”. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Solong, Aras. (2021). Kajian Teori Organisasi dan Birokrasi dalam Pelayanan Publik. Yogyakarta: Budi Utama.

Spillane, James J. (1987). Ekonomi Pariwisata Sejarah dan Prospeknya. Yogyakarta : Kanisius.

Subhiksu, Ida Bagus Kade. (2018). Daya Tarik Wisata Museum Sejarah dan Perkembangannya di Ubud Bali. Yogyakarta: CV. Budi Utama.

Sugiyono. (2017). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Suwartono. (2015). Dasar-Dasar Metodologi Penelitian. Yogyakarta : Andi Offset.

Utama, Gusti Bagus Rai. (2017). Pemasaran Pariwisata. Yogyakarta: Andi Offset.

Wahab, Salah. (2003). Manajemen Kepariwisataan. Jakarta: PT. Pradnya Paramita.

Yam, Jim Hoy. (2020). Manajemen Strategi: Konsep & Implementasi. Makassar: Media Pustaka.

Yoeti, Oka. (1995). Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung: Angkasa.




DOI: http://dx.doi.org/10.26623/jsp.v2i1.8953

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Program Studi Pariwisata - Universitas Semarang

Jl. Soekarno Hatta, RT.7/RW.7, Tlogosari Kulon, Kec. Pedurungan, Kota Semarang, Jawa Tengah 50196

Telp. (024) 6702757

Email: jurnalsaptapesona@usm.ac.id